Rabu, 24 November 2010

MARTABAK BANGKA LEBIH LEZAT JIKA DI SANTAP KETIKA CUACA SEDANG DINGIN

Untuk saat ini cuaca tidak begitu bersahabat dengan kita, khususnya daerah bandung seringkali hujan turun setiap hari dan itu cukup menyerap ke stabilan stamina dalam tubuh kita.         Jika cuaca  erap kali seperti ini maka tak heran jika semua orang gemar memburu dan membeli makanan dimana menurut sebagaian orang makanan bisa menjaga kondisi tubuh kita jika musim hujan seperti sekarang ini. Nah salah satu kuliner pada cuaca yang kurang bersahabat dengan kita, di sepanjang jalan kota bandung banyak terdapat pedagang yang berjualan di pinggir jalan meskipun cuaca sedang di guyur hujan. Terdapat banyak aneka makanan yang bisa di beli dan rasanya sangat lezat dengan harga yang cukup murah, salah satunya adalah “Martabak Bangka”, makanan ini adalah makanan khas Bangka Belitung,        namun jangan khawatir, karena di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Bogor dsb, Martabak Bangka sudah dapat di beli karena seringkali kita menemukan di sepanjang jalan yang berjualan makan khas Bangka Belitung tersebut.                                                       
Dengan macam-macam aneka rasa yang tersedia,anda bisa memesan Martabak tersebut dan harganyapun cukup terjangkau tidak begitu mahal, untuk satu bungkus Martabat rasa cokelat harganya kisaran Rp 13.000,00, anda sudah bisa membawa pulang Martabak tersebut,namun tergantung dengan setiap Rasa yang ditawarkan.  Dengan berbahan dasar adonan terigu yang di olah dengan kuning telur dsb, martabak ini berukuran cukup tebal dan rasanya pun sangat lezat ketika se-usai di campur dengan Rasa yang telah di pesan, apalagi sangat cocok jika di santap berbarengan dengan se-gelas kopi hangat dalam keadaan cuaca yang kurang mendukung seperti saat ini. Bagai mana anda cukup tertarik dengan Jajanan yang satu ini…?(Gan-gan Ega Perdana)
Adi Ada Aja (A3) Pemadam Kelaparan

Jatinangor- Sebuah rumah makan di jalan raya Jatinangor-Sumedang ramai dikunjungi oleh banyak mahasiswa pada Rabu(24/11) pada pukul 12.20 WIB. Rumah makan yang bernama Adi Ada Aja yang biasa disingkat oleh para pelanggannya dengan A3 ini ramai dikunjungi pada jam-jam makan siang. Dengan beranggotakan kurang lebih lima orang karyawan rumah makan ini terlihat sibuk melayani para pelanggannya.
Dengan menu andalan soto ayam khas Betawi rumah makan ini mampu menarik dan mengikat para pelanggan yang makan disini. Rasa yang enak dan pelayanan yang cepat serta tempat yang bersih membuat para mahasiswa ini betah berlama-lama duduk dan berdiskusi di rumah makan ini.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT60aMMsC_fX0NJd_mhVEd2S7XeETd1mCOk470NSYgPGNRdk9Mk“ Tempat ini ibarat pemadam kelaparan bagi saya, saya sudah biasa makan disini bersama teman-teman pada saat waktu makan siang” ujar Selvy Chairani, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran , salah satu pengunjung rumah makan ini. Selvy menikmati satu porsi soto ayam dengan ditemani es mangga yang terkenal sampai ke luar kota, bersama teman-temannya untuk menghilang kan rasa lapar dan haus di siang hari.
Harga yang terjangkau serta tempat yang nyaman dan strategis membuat rumah makan ini menjadi pilihan bagi banyak mahasiswa dan masyarakat sekitar untuk mengisi perut dan “memadamkan”  kelaparan.
Arif Mulizar
210110090054

Sambal Kecap Pilihan Ibu Rumah Tangga


Ketika mengunjungi rumah Bu Ade (46) di Kawasan Soekarno Hatta, Komplek Sanggar Hurip, Bandung, ada satu jenis sambal  yang bisa menjadi sahabat jika hendak makan. Kecap dengan campuran cabai hijau ini lah yang disajikan ketika kunjungan hari Selasa 23 November, pagi kemarin.

Tumbukan cabai hijau yang yang dilumuri kecap ini sering juga disebut Sambal Kecap. Sambal kecap ini terbuat dari tumbukan cabai yang di remuk tidak merata, ditambah sedikit garam, dan bahan yang paling dominan, kecap. Cabai yang digunakan untuk sambal kecap ini dapat berasal dari cabai apapun. Cabai merah bisa, cabai hijau, sampai cabai kecil atau cengek bisa jadi bahan untuk sambel kecap ini.


Menurut Bu Ade, sambal kecap ini sangat cocok untuk menemani santapan makan pagi ataupun siang, apalagi jika dihidangkan bersamaan dengan makanan lain seperti telur atau goreng ikan.  "Sambal kecap itu enak banget kalau disiram ke telur, atau dicocol pas lagi makan ikan. Rasanya pasti enak" begitu jelasnya, mantap. Cara pembuatan sambal kecap yang mudah, membuat para ibu rumah tangga senang membuat sambal kecap ini sebagai santapan keluarganya, "Karena bikinnya gampang, dan kebetulan keluarga saya juga suka, ya udah bikin sambal kecap saja kalau sedang tak ada saus" tegas Bu Ade. (Adhie Fahmi)

Bersantai Ala Tamanku Café


Tamanku café adalah salah satu café yang membuat suasana Jatinangor di malam hari akan terasa akrab dengan harmoni malam yang menyejukkan. Café yang teletak di depan kampus Ikopin, tepatnya di jalan Jatinangor 86 ini memang baru saja dibuka. Akan tetapi, suasana yang nyaman dan akrab akan langsung ada apabila kita mengunjungi café ini. Café diberi nama tamanku karena suasana café yang berada di halaman dengan kursi-kursi kayu sehingga suasana santai dapat terlihat dari café ini.
Hal yang menarik dari café ini adalah menu minuman kopi yang menjadi andalannya. Andre, pemilik sekaligus yang meracik berbagai jenis kopi ini mengatakan bahwa kopi menjadi andalan tamanku café ini karena kopi yang dibuat bukan seperti kopi-kopi biasa, dirinya memberi tambahan-tambahan lain selain kopi itu sehingga kenikmatan kopi tamanku café beda dengan yang lainnya, misalnya adanya menu kopi Arabica, kopi iced creamy, dan yang menjadi kopi andalan adalah kopi frappe chip choco dan frappe oreo. Pilihan andalan minuman dengan kopi ini disebabkan karena tamanku café memang buka dari jam 16.00-01.00 dini hari sehingga kopi menjadi teman yang sesuai untuk begadang dan bersantai.
Selain menu minuman, makanan yang menjadi andalan dari tamanku café ini adalah ayam pedas rica-rica yang akan menggugah selera pengunjung untuk kembali datang dan menikmati makanan ini. Dengan bumbu-bumbu yang berkualitas dan koki khusus untuk memasak makanan ini, kelezatan dan kebersihan makanan ini sangat terjaga. Bukan hanya, makanan berat saja yang dapat dinikmati di tamanku café ini, tetapi jenis makanan ringan, seperti roti bakar, pisang bakar, sandwich, dan kentang dengan beragam rasa yang semuanya berpadu dengan bumbu-bumbu penambah cita rasa. Yah, menu yang ada di tamanku café ini memang bernuansakan east to west yang memang sesuai dengan segmentasi pengunjung yang kebanyakan adalah mahasiswa yang umumnya menyukai makanan-makanan barat dan bervariasi.
Harga yang sesuai dengan suasana café ini tidak akan membuat pengunjung menyesal, apalagi dengan fasilitas free wi-fi dan indovision akan menambah suasana santai yang menyenangkan. Tunggu apa lagi, bercengkrama dan bersantai di tamanku café akan membuat suasana malam yang semakin hangat dengan sajian menu makanan dan minuman yang enak, bervariasi, dan bergizi. (Odelia Sinaga)

Selasa, 23 November 2010

Food, View, and Atmosphere

Dago Atas, inilah tempat dimana orang-orang biasa menghabiskan waktu liburan di Bandung selain daerah Dago dan Riau, tempat di mana Factory Outlet menjamur, pusat perbelanjaan, dan Lembang. Mulai beberapa tahun terakhir, daerah Dago Atas memang menjadi salah satu pilihan bagi orang-orang, baik warga Bandung itu sendiri maupun orang-orang dari luar kota Bandung untuk menghabiskan waktunya. Orang-orang bahkan rela menempuh perjalanan ke Dago Atas yang pada waktu liburan sering kali mengalami kemacetan, selain itu, jalan yang sempit dan gelap menjadi halangan tersendiri bagi orang-orang yang ingin datang ke Dago Atas.
                Dago Atas menawarkan banyak pilihan cafe, seperti Roemah Kopi, Lisung, Stone Cafe, Sierra, Fashion Pasta, dan masih banyak lagi cafe lainnya. Cafe-cafe ini tidak hanya menawarkan makanan, tapi juga view di mana hampir semua daerah di kota Bandung bisa terlihat. Bahkan, beberapa cafe menyediakan teropong bagi pengunjungnya untuk melihat view kota Bandung. Selain itu, suasana yang ditawarkan oleh cafe-cafe ini juga menyejukkan, karena berada di dataran tinggi kota Bandung, sehingga sangat cocok bagi orang-orang yang mau beristirahat untuk makan atau hanya ingin menghabiskan waktunya untuk sekedar hang out, berbincang-bincang, atau sekedar menikmati suasana Dago Atas. Dianjurkan untuk datang ke Dago Atas pada malam hari, karena suasana yang ditawarkan lebih menarik, walaupun mengunjungi cafe-cafe ini pada siang hari tidak ada salahnya untuk menikmati kesejukkan daerah Dago Atas.
                Makanan yang ditawarkan oleh cafe-cafe tersebut sangat beragam, mulai dari makanan tradisional Indonesia sampai masakan ala Barat. Setiap cafe tentu memiliki menu andalan yang ditawarkan kepada pengunjung. Kebanyakan cafe-cafe ini memang dimaksudkan untuk kalangan menengah ke atas. Namun, beberapa cafe mematok harga yang relatif terjangkau. Selain cafe-cafe, daerah Dago Atas juga menawarkan makanan-makanan di pinggiran jalan yang tidak kalah nikmatnya.
                Dago Atas juga memiliki akses ke Punclut, yang berada di atas jalan Ciumbuleuit. Punclut bisa menjadi alternatif lain selain cafe-cafe di Dago Atas dengan view yang tidak kalah menarik. Selain itu, orang-orang juga bisa menikmati kesejukan dataran tinggi kota Bandung di Punclut ini. Punclut tidak kalah ramainya dengan Dago Atas. Sering kali terjadi kemacetan ketika memasuki daerah Punclut, khususnya pada waktu liburan dan ketika menjelang malam hari.
                Punclut juga menawarkan suasana alami dengan view yang didominasi warna hijau dan udara yang sejuk. Ditambah dengan makanan yang ditawarkan adalah makanan khas Sunda. Punclut terkenal dengan nasi merah dan ayam bakarnya, ditambah lalab, sayur-sayuran, dan sambal khas Sunda. Harga yang ditawarkan juga relatif murah, dibandingkan dengan cafe-cafe di Dago Atas, dengan tawaran makanan yang tidak kalah nikmat. Pilihan kembali kepada pengunjung untuk menikmati kesejukkan dataran tinggi kota Bandung, suasana alami lesehan di Punclut, atau suasana elegan cafe-cafe di Dago Atas.

Oleh Abdussalam Quarta Buana

Jajanan Murah Ala Mahasiswa

Jatinangor adalah kawasan pendidikan dimana disitu banyak terdapat mahasiswa dari berbagai macam universitas. Hal ini dijadikan peluang bagi orang – orang untuk membuat usaha makanan. Makanan ini juga ada berbagai macam jenisnya ini yang membuat orang – orang harus berpikir kreatif untuk menarik minat mahasiswa untuk membelinya. Kebanyakan dari mahasiswa adalah anak kosan. Anak kosan adalah orang indentik dengan hidup mandiri dan dengan keuangan yang relatif tidak banyak. Ini juga yang dijadikan pertimbangan bagi orang yang ingin menjual makanan yang target pembelinya adalah mahasiswa.

Cahyono salah satu pedagang yang mempertimbangkan hal – hal tersebut. Ia telah berjualan sebagai pedagang roti bakar selama 3 tahun. Pada mulanya pembeli sedikit karena belum terlalu mengenal tapi setelah tahun ke-2 perlahan – lahan tapi pasti pembeli mulai banyak hingga sampai saat ini. Roti bakar dipilih karena selain murah roti juga bisa mengenyangkan karena roti pun terbuat dari karbohidrat. Dengan hanya mengeluarkan uang 2.500 rupiah mahasiswa bisa menghilangkan rasa lapar diperutnya. Harga dari roti bakar juga bervariasi tergantung dari isi dari roti bakar tersebut. Ini bisa dijadikan alternatif bagi mahasiswa yang sedang mengalami masalah keuangan apalagi jika sudah di akhir bulan. "Lumayanlah untuk mengganjal perut dengan harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan makanan berat lainnya." Ujar Asep mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad. (Rizky Indra Purnama)

Nikmatnya Eskrim Home-Made

Eskrim merupakan makanan yang banyak peminatnya, mulai dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa. Banyaknya penggemar eskrim ini membuat produsen eskrim semakin kreatif dalam memproduksi eskrim. Sebut saja, sebuah restoran bernama Sumber Hidangan yang berlokasi di Braga, Bandung, menjual eskrim home-made. Eskrim home-made ini memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan eskrim lainnya sehingga menciptakan sensasi yang berbeda di lidah. Rasanya bermacam-macam, seperti coklat, vanilla, stoberi, dan lain-lain. 

Selain menjual eskrim, Sumber Hidangan juga menjual berbagai macam roti. Contohnya saja, roti tawar susu dan roti gambang. Ada juga kue-kue, pastel, dan sosis. Harganya pun terjangkau, sekitar Rp2.000-Rp15.000. 

Restoran ini telah berdiri sejak tahun 1929. Kabarnya, tempat ini merupakan tempat makan sejak zaman kolonial. Bangunannya yang tua dan bergaya Belanda menyiratkan kesan vintage yang jarang ditemui di restoran-restoran lain. Terdapat pula mesin kasir tua dan radio kuno. 

“Dibanding eskrim home-made di tempat lain, menurutku eskrim Sumber Hidangan yang paling enak. Teksturnya kasar, beda dengan eskrim yang lain. Rasa favoritku adalah rasa vanilla,” ujar seorang pengunjung bernama Sherlina.(Yohannie Linggasari)


Sumber Hidangan
Jl. Braga no. 20-22, Bandung
Tel : 423.6638